PENERIMAAN KEBUDAYAAN ASING DI INDONESIA
Terdapat beberapa faktor yang
menentukan suatu budaya baru atau asing yang masuk kedalam suatu negara
atau wilayah. Suatu budaya baru atau asing dapat dengan mudah diterima
ketika suatu negara atatu wilayah tersebut memiliki prinsip bahwa
kemajuan dapat dicapai apabila mempelajari atau menerima suatu hal yang
baru, baik yang datang dari luar maupun dari masyarakat itu sendiri.
Selain itu, suatu unsur kebudayaan baru dengan lebih mudah diterima oleh
suatu masyarakat apabila sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan
yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru
tersebut. Misalkan saja, seperti di pedesaan di Pulau Jawa, adanya
sepeda sebagai alat pengangkut dapat menjadi landasan diterimanya sepeda
motor di pedesaan tersebut. Terdapat juga budaya asing atau unsur baru
yang mudah diterima apabila mempunyai skala kegiatan yang terbatas dan
dapat dengan mudah dibuktikan kebenarannya oleh warga masyarakat yang
bersangkutan, dibandingkan dengan sesuatu unsur kebudayaan yang
mempunyai skala luas dan yang sukar secara konkrit dibuktikan
kegunaannya. Maksud dari penjelasan tersebut ialah, ketika masyarakat
Indonesia diperkenalkan radio transistor mereka dapat dengan mudah
diterima hal itu disebabkan karena dapat dibuktikan kegunaannya dan
dapat dimiliki oleh golongan yang memiliki penghasilan yang rendah.
Lalu, kebudayaan baru atau asing akan sulit diterima ketika budaya
tersebut bertentangan dengan agama dan norma-norma yang berlaku,
sehingga dikhawatirkan dapat merusak pranata-pranata yang sudah ada.
Tetapi, budaya asing dapat diterima apabila tidak melanggar etika yang
ada, contohnya saja seperti di Indonesia yang warga negaranya dominan
memeluk agama islam, mereka akan cukup susah atau tidak dapat menerima
budaya barat karena hampir semua budaya yang dianut oleh budaya barat
bertentangan dengan ajaran agama islam sehingga seringkali terdapat
pertentangan yang terjadi dari forum-forum islam di Indonesia. Corak
struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan
unsur kebudayaan baru. Suatu struktur sosial yang didasarkan atas sistem
otoriter akan sukar untuk dapat menerima suatu unsur kebudayaan baru,
kecuali kalau unsur kebudayaan baru tadi secara langsung atau tidak
langsung dirasakan oleh rezim yang berkuasa sebagai sesuatu yang
menguntungkan mereka.
Unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima
a. unsur kebudayaan kebendaan
b. unsur kebudayaan yang membawa manfaat besar
c. unsur kebudayaan yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsure-unsur kebudayaan tersebut
Unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima
a. Unsur-unsur kebudayaan yang menyangkut system kepercayaan
Contohnya : agama
b. Yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi
Contohnya : makanan pokok, sebagai orang Indonesia kita pertama dikenalkan makanan pokok adalah nasi sehingga bila belum makan nasi, perut rasanya belum pas.
Individu-individu manakah yang cepat menerima unsure-unsur yang baru.Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu yang cepat menerima unsure-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru. Hal itu disebabkan karena norma-norma yang tradisional sudah mendarah daging dan menjiwai sehingga sukar sekali untuk mengubah norma-norma yang sudah demikian meresapnya dalam jiwa generasi tua tsb. Sebaliknya belum menetapnya unsure-unsur / norma-norma tradisional dalam jiwa generasi muda, menyebabkan mereka lebih mudah menerima unsure-unsur baru yang kemungkinan besar dapat mengubah kehidupan mereka.
Ketegangan-ketegangan apa yang timbul sebagai akibat akulturasi tsb Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi selalu ada kelompok individu yang sukar sekali / bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Perubahan dianggap oleh golongan tsb sebagai keadaan krisis yang membahayakan keutuhan masyarakat. Apabila meraka merupakan golongan yang kuat maka mungkin proses perubahahn dapat ditahannya, sebaliknya bila mereka berada dipihak yang lemah maka mereka hanya dapat menunjukan sikap yang tidak puas.
Sumber :
http://ocw.gunadarma.ac.id/
Comments
Post a Comment
Silahkan Isi Komentar Anda Disini